*Siapakah buju! Ayyub...?
Nama aslinya Ayyub bin syamsuddin, beliau merupakan Kyai dan tokoh masyarakat. Hidup antara abad ke 17-18 M. Tinggal diantara konang dan blega. Garis keturunannya beliau sangat mashur yaitu, cicit dari cucu sunan Ampel surabaya penyebar agama Islam di plosok Nusantara. Riset lain secara garis keturunan laki-laki mengatakan beliau cicit dari cucu brawijaya 5 karna terputus dari kakeknya sunan cendana atau buju cendana Kwanyar bangkalan.
Beliau dikenal dengan sebutan bujuk Ayyub istilah MADURA.
Secara ekonomi buju' Ayyub tergolong menengah keatas masa itu, penghasilannya adalah tenun, batik, tani dan ternak. Buju Ayyub memiliki beberapa. Istri yg mashur buju' Ayyub bernama dabi'a dari Lodheng Lobuk Sampang.
Secara pendidikan masyarakat menyebut buju' Ayyub dikenal santri yang alim, terbukti beliau menjadi takmir masjid dan beberapa bacaan peninggalannya. Namu secara history maupun pembicaraan dari mulut kemulut tidak ada yang menunjukan dima beliau nyantri atau mengenyam pendidikan. Apakah beliau berguru dari pamannya atau ditempat lain.
Beberapa pesan beliau kepada cucunya yang patut di renungkan.
Elmu sakone' sengpenting aguna
"Ilmu sedikit yang penting bermemfaat"
Artinya: sedikit ilmu yg dimiliki harus mampu membawa memfaat pada diri sendiri maupun orang lain (diamalkan). Ilmu akan sia sia jika hanya untuk gaya-gayaan atau dibiarkan begitu saja.
Jhe' ngalaan tenggian ben oreng
Oreng penter ilmu aghemah padhenah bungkanah padhi
Sajen esseh sajen rende
Jangan merasa yang paling hebat, punya ilmu ibarat pohon padi, semakin berisi semakin merunduk.
Artinya:beliau slalu mengajari anak, cucu-cucunya mawas diri, merendah bukan rendahan, mengalah bukan takmampu, karena beliau tau kemuliaan tidak didapat karna dipuji orang lain. Hak kemuliaan milik lallah, hak Allahlah yg memuliakan hambanya.
Semuga bermanfaat.
Penulis slalu berharap mendapatkan informasi baru Tentang buju' Ayyub.
Terutama tentang dimana beliau nyantri.
Oleh: Saidi Basyar.
NB:
"Bagi Yang masih keturunan Bujuk Ayyub. Silahkan lempar no WAnya di kolom komentar agar hubungan kekeluargaan bani Ayyub tetap terjaga. Akan kami masukkan ke group WA"